Parlemen Remaja Dilarang Keras diam
132 orang siswa SMA terbaik dari 26 provinsi telah berkumpul di Wisma DPR Kopo, Jawa Barat untuk memulai kegiatan Parlemen Remaja 6-10 November 2012. Kegiatan yang merupakan agenda tahunan ini diharapkan dapat membangun pemahaman generasi muda terhadap tugas, fungsi dan wewenang anggota DPR RI.
“Mereka anak pilihan yang punya keingintahuan besar terhadap DPR. Dalam kegiatan Parlemen Remaja ini mereka akan banyak bicara, diskusi, berdebat sesuai dengan kata Parle yang artinya bicara. Jadi disini Parlemen Remaja dilarang keras diam,” kata Suratno, Ketua Panitia Pelaksana usai memberikan pembekalan kepada peserta, Selasa (6/11/12).
Ia meyakini sebagian peserta yang merupakan hasil seleksi Setjen DPR bekerja sama dengan Universitas Indonesia suatu hari akan menjadi wakil rakyat di Senayan. Dalam acara pembuka ‘parlemen muda’ ini terlihat saling memperkenalkan diri. Suratno yang juga Kabag Humas Setjen DPR RI mengajak mereka menyerukan yel-yel khas. “Parlemen Remaja siap bangun bangsa.”
Ahmad Amir Husen siswa SMA Negeri Maros, Sulsel mengaku siap menjawab tantangan yang diberikan panitia untuk lebih banyak bicara. “Pengalaman saya selaku Ketua OSIS semoga bisa mendukung dalam kegiatan kali ini,” ungkapnya. Punya cita-cita untuk jadi anggota DPR?. “Masih difikirkan,” jawabnya sambil tersenyum.
Sementara itu Putri Sekar Ananda siswa SMK Negeri I Gorontalo menyukai tantangan untuk adu fikir dalam debat. Pasalnya siswa jurusan Rekayasa Perangkat Lunak ini punya pengalaman menjuarai kompetisi debat di sekolahnya. “Saya pernah meraih best speaker dalam English Debate,” jelasnya. Gadis yang tertarik menjadi politisi ini mengaku ingin tahu lebih banyak tentang DPR dan dinamika kerjanya.
Provinsi paling barat Nangro Aceh Darussalam tercatat mengirimkan peserta paling banyak 13 orang. Mereka berasal dari 2 sekolah unggulan, SMA Negeri Modal Bangsa Aceh dan SMA Negeri Unggul Aceh Selatan. “Kita serius membina kemampuan menulis siswa sejak tahun pertama sehingga karya tulis siswa banyak yang lolos,” kata Buchori guru pendamping.
Salah satu syarat untuk bisa mengikuti kegiatan Parlemen Remaja memang mensyaratkan calon peserta untuk menulis esai tentang DPR. Setelah mengikuti upacara pembukaan orientasi (7/11) para peserta mendapat pembekalan materi tentang Mekanisme Persidangan dan Pengambilan Keputusan. Setelah itu Wakil Ketua Komisi II Ganjar Pranowo akan berbicara tentang Pelaksanaan Fungsi Pengawasan di DPR. (iky)